Apa itu kontraksi kehamilan ? sebetulnya merupakan kontraksi dari otot-otot rahim. Meski kontaksi adalah tanda awal namun ternyata ada juga kontraksi palsu. Kontraksi kehamilan sebetulnya merupakan kontraksi dari otot-otot rahim (myometrium) akibat pengaruh hormon oksitosin.
Horman oksitosin adalah hormon yang produksinya meningkat menjelang akhir kehamilan, disertai makin banyaknya reseptor hormon ini di rahim. Pada saat yang tepat, hormon dan reseptor ini akan keternu sehingga memicu kontraksi rahim.
Kapan Terjadi Kontraksi
Kontraksi bisa terjadi kapan saja, tak melulu pada akhir kehamilan. Kontraksi bisa terjadi di awal kehamilan atau di pertengahan kehamilan.
Contohnya, pada abortus (keguguran), Tetapi, karena pengaruh hormon progesteron yang dihasilkan plasenta, rahim jadi lebih tenang, sehingga tidak terjadi kontraksi. Begitulah mukizatnya, walau bayi ini sesungguhnya ‘benda asing’ bagi tubuh ibu, namun Tuhan mengaturnya sedemikian rupa agar ia tidak disingkirkan oleh mekanisma pertahanan tubuh.
Kontraksi Palsu
Pada akhir trimester kedua, biasanya mulai terjadi kontraksi palsu (braxton hicks). lni merupakan mekanisme latihan dari rahim, dan muncul tanpa nyeri persalinan (his).
Biasanya tidak lama, paling satu menit. Yang jelas, kontraksi palsu ini memang tidak disertai nyeri atau mules, dan tidak terlalu sering. Kalau disertai nyeri dan sering, berarti ada sesuatu yang tidak normal sehingga anda harus segera ke dokter.
Sementara kontraksi persalinan yang sebenarnya adalah kontraksi yang intensitasnya makin lama makin kuat, durasinya makin lama makin paniang, intervalnya makin lama makin pendek (makin sering), dan disertai his. Kontraksi persalinan disertai rasa nyeri, karena memang tekanannya sudah lebih dari 40 mm air (H20). Sementara kontraksi palsu tidak nyeri, karena memang tekanannya belum seberapa.
Kontraksi Bermasalah
Terkadang, kontraksi tak berjalan lancar dan malah macet (innersia uteri). Penyebabnya, misalnya calon ibu kelelahan, atau karena mekanisme tubuh, seperti adanya ketidaksesuaian ukuran kepala bayi dan panggul ibu (cephalo pelvic disproportion/CPD).
Jika terjadi CPD, kontraksi tak bisa terus berlangsung. Bisa-bisa jalan lahir malah robek.
Nah, tubuh merespon dan mengompensasikannya dengan jalan menghentikan kontraksi. Nah, satu lagi bukti mukjizat.
Jika sudah waktunya bayi keluar, namun belum juga muncul nyeri persalinan, seringkali dilakukan induksi. Biasanya ini pada kehamilan lewat waktu, atau ketuban pecah lebih dari 12 jam.
Apa itu Induksi
Tujuan induksi adalah agar persalinan bisa segera dimulai. lnduksi dilakukan dengan memberikan infus oksitosin.
Horman oksitosin sintesis diberikan melalui cairan infus, mulai dari tetesan kecil yang dinaikkan setiap 15 menit, sampai mendapatkan nyeri perut adekuat (memadai) yang cukup untuk persalinan.
Kontraksi Palsu
Meski kontaksi adalah tanda awal yang dapat memastikan datangnya persalinan, namun ternyata ada juga ‘kontraksi palsu’. Inilah yang kerap menipu para ibu baru, yang mengira mereka sudah akan melahirkan. Biasanya kontraksi palsu ini terjadi pada malam hari dan disertai nyeri di perut bagian bawah serta pinggang.
Namun kekuatan dan frekuensi kontraksi jenis ini tak teratur dan makin lama malah hilang. Inilah yang membedakannya dari kontraksi asli.
Semoga Bermanfaat.