Keluhan kehamilan jangan dianggap sepele. Pahami keluhan-keluhan ibu hamil di trimester pertama, kedua dan ketiga serta cara mengatasinya.
Keluhan Ibu Hamil Pada Trimester Pertama dan Cara Mengatasinya
Morning Sickness
Keluhan kehamilan pada trimester pertama yang sering dialami bagi ibu hamil adalah morning sickness. Morning sickness tidak selalu terjadi pada pagi hari.
Morning Sickness disebabkan akibat dari perubahan hormon ekstrogen, hormon human chorionic gonadotrophin (HCG) dan kKekurangan zat gizi, seperti kekurangan vitamin B6 selama masa kehamilan. Dampaknya, ibu hamil akan sering merasa mual, muntah, lemas, dan malas makan.
Saran-saran:
- Perbanyaklah istirahat karena kelelahan hanya akan memperparah kondisi morning sickness.
- Pada saat bangun pagi, usahakan minum air putih yang cukup. Bila masih juga mual, bisa menambahkan irisan buah lemon di dalamnya.
- Sebelum beranjak dari tempat tidur, bisa makan makanan kecil seperti snack atau biskuit hal ini untuk mengurangi mual. Hal ini juga dilakukan ketika bunda terbangun di tengah malam.
- Sebaiknya makan dengan porsi sedikit tetapi sering daripada makan dengan porsi besar sekaligus. Ibu hamil sering merasa lapar, biasanya setiap 1-2 jam.
Sakit Kepala
Karena perubahan hormon maka sirkulasi darah akan meningkat sehingga membuat ibu hamil kerap merasakan sakit kepala. Bisa juga karena dipicu oleh tekanan darah tinggi, kadar gula darah yang rendah karena perut lama tidak diisi makanan, atau kelelahan.
Sakit kepala saat hamil memang tidak akan menyakiti bayi Anda, tetapi membuat Anda tidak nyaman.
saran-saran:
- Untuk mengatasi keluhan ini, sebaiknya Anda istirahat sebentar dan menenangkan pikiran sejenak. Atau lakukan hal-hal yang menyenangkan yang membuat Anda merasa lebih nyaman.
- Apabila tak kunjung reda juga, segera berkonsultasi dengan dokter karena konsumsi obat bebas selama kehamilan tidak dianjurkan.
Keluhan Ibu Hamil Pada Trimester Kedua dan Ketiga serta Cara Mengatasinya
Memasuki trimester kedua kehamilan, berarti Anda sudah melewati masa-masa berat seperti mual dan muntah di pagi hari, badan terasa lemas atau kehilangan selera makan. Anda bahkan merasa lebih energik saat ini.
Perut anda mulai kelihatan membesar dan dunia luar akan menyadari kalau Anda akan menjadi calon ibu baru. Tak terasa, anda pun akan memasuki trimester ketiga, dan tentunya, perut Anda semakin membuncit.
Lantas, apa saja perubahan yang Anda rasakan pada trimester kedua dan ketiga ?
Berat Badan Bertambah
Menjelang bulan kelima, antara 16-20 minggu, rahim sudah mulai keluar dari panggul. Sehingga, perut sudah mulai terlihat besar. Perbesaran rahim akan bertumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Tentu saja, akibatnya berat badan anda bertambah. Hampir separuh dari tambahan berat itu berbentuk janin yang terus membesar selama Anda hamil.
Ditambah lagi karena jaringan tubuh Anda yang membesar, volume darah dan cairan tubuh yang bertambah, serta tambahan lemak yang disimpan tubuh. Jangan terlalu mengkhawatirkan bentuk badan anda. Yang perlu diingat, tetap dijaga agar kenaikan berat badan tetap ideal selama hamil.
Saran-saran:
- Buang jauh pikiran bahwa bertambahnya berat akan merusak penampilan Anda. Tetapi ingat lah, konsumsi makanan yang tepat sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi anda dan bayi Anda.
- Pasalnya, bayi Anda hidup dari makanan yang Anda konsumsi. Agar berat badan Anda tidak melebihi batas, buatlah perencanaan menu dan pola makan yang teratur.
Perubahan Kulit
Karena perubahan hormonal selama hamil, normal kalau warna kulit pipi, hidung dan kening berubah, makin coklat. lni disebut chloasma atau “topeng kehamilan”. Selain itu, adalah normal kalau kedua puting Anda makin gelap dan ada satu garis gelap pada perut Anda dari pusat turun sampai tulang pubis anda {linea nigra).
Tenang saja, hormon yang menyebabkan peningkatan pigmentasi dan perubahan warna ini akan menurun setelah bayi lahir. Perubahan warna ini akan pupus sampai hilang setelah melahirkan.
Saran-saran:
- Hindari terik matahari, yang bisa makin menggelapkan warna kulit Anda.
Bekas-Bekas Peregangan di Kulit Atau Gatal-Gatal di Kulit
Sekitar 90 persen wanita hamil mengalami bekas-bekas peregangan di kulitnya. Tidak ada yang bisa Anda lakukan mencegah keluarnya bilur-bilur itu. Tanda-tanda ini semacam jaringan Iuka yang terbentuk ketika elastisitas kulit normal tidak cukup untuk mengakomodasi peregangan yang diperlukan selama hamil.
Berat berlebihan yang didapat ketika hamil adalah penyebab utama bekas-bekas peregangan ini. Bilur-bilur ini paling kerap terjadi pada perut, tapi sebagian wanita juga mengalaminya di paha, lengan atas dan payudara.
Wanita yang rambutnya lebih terang (asli blonda atau rambut merah, bukan dicat) cenderung punya stretch marks yang tampak sangat merah.
Akibat peregangan kulit ini, Anda dapat merasa gatal-gatal. Waiau bekas-bekas ini mungkin tidak hilang sepenuhnya setelah melahirkan, namun jangan takut. Biasanya, tanda yang tersisa akan memudar.
Saran-saran:
- Pastikan diet Anda mengandung cukup protein, ini akan membantu kulit tetap sehat.
- Menjaga kulit tetap lembut dan lembab tidak akan mencegah bekas regangan, tetapi bisa mengurangi rasa gatal.
- Cobalah lakukan pijatan lembut saat mengoleskan losyen pelembab.
- Mandi dengan air bekas mencuci beras sekali atau dua kali perminggu untuk mengurangi gatal.
- Gunakan pakaian longgar dan hindari keluar rumah saat tengah hari.
- Bekas peregangan yang timbul di perut sampai ke paha bisa terasa gatal, tetapi tidak membahayakan bayi Anda. Obat oles (dengan resep dokter) bisa dipakai untuk mengurangi gatal.
Suka Sendawa dan Buang Angin
Jangan bingung, Anda tak sendiri, kok!. Keluhan ini paling sering dialami. Hal ini wajar terjadi karena perut Anda kembung. Kadang-kadang perut mengeluarkan lebih banyak asam selama hamil.
Janin yang sedang tumbuh menekan perut, bisa memaksa asam lambung ke atas sehinqqa menyebabkan kembung. Akibatnya, Anda jadi suka bersendawa atau buang angin.
Saran-saran:
- Hindari makanan-makanan berasam dan pedas, seperti rujak, buah-buahan berasam seperti jeruk dan mangga, tomat, cabai, lada merah, dan coklat. Semuanya bisa menimbulkan kembung dan perut panas.
- Makan beberapa kali sehari, tapi sedikit-sedikit, daripada hanya makan tiga kali makanan berat dan banyak.
- Untuk membantu melapisi lambung dan kerongkongan, sesaplah (minum sedikit-sedikit) air, susu atau jus pepaya. Anda juga bisa mencoba makan setengah sendok makan yogurt, krim, atau sepiring kecil es krim vanilla.
- Minum banyak cairan, khususnya air minum (8 – 10 gelas belimbing setiap hari).
- Kenakan pakaian yang longgar di sekitar pinggang Anda.
- Berjalan-jalan santai juga bisa mengurangi kembung, pada sebagian wanita. Sebagian yang lain lebih cepat sembuh dengan duduk tenang dan bernafas dalam-dalam.
Sering Buang Air Kecil
Masalah ini biasa terjadi pada tiga bulan pertama dan terakhir kehamilan. Karena rahim membesar, kandung kemih tertekan, apalagi kalau janin Anda sedang ada di bawah.
Pada masa terakhir kehamilan, sangat jamak jika anda sedikit mengompol setiap kali batuk, bersin atau tertawa keras. Kerap buang air kecil (BAK) ini, akan menghilang begitu usai bersalin.
Saran-saran:
- Lakukan senam kegel. Tahan otot-otot di sekitar vagina dengan kencang seakan-akan Anda tengah menghentikan aliran air seni selama beberapa detik dan kemudian renggangkan kembali.
- Ulangi gerakan ini sebanyak 10 kali. Senam kegel ini dapat dilakukan paling tidak lima kali sehari.
Sakit Pinggang
Rasa sakit yang dirasakan ibu hamil pada area pinggang juga jamak dirasakan pada trimester kedua. lni terjadi karena sudah ada penekanan, hingga gerakan bayi yang sangat mengganggu sarnpai-sampai menyebabkan perutnya ibu terasa tegang dan kencang.
Saran-saran:
Jika perut sedang tegang karena bayi banyak bergerak, Anda hanya perlu duduk, istirahat, sambil mengelus-elus perut dan mengajak ngobrol sang janin dalam kandungan.
Kalau pinggang terasa sakit saat bekerja, rebahkan tubuh minimal 10 menit, tirah baring sebentar supaya semua otot kembali rileks.
Sakit Punggung
Derita ini biasanya dirasakan oleh ibu hamil pada kehamilan trimester ketiga, umumnya bulan kedelapan, di mana kepala bayi mulai memasuki panggul. Sakit punggung sering terjadi ketika berat Anda terus bertambah, sehingga menarik tulang belakang menjadi ke depan dan mengubah pusat gravitasi Anda.
Saran-saran:
- Banyak beristirahat dan usahakan agar posisi tidur menyamping.
- Lakukan postur tubuh yang baik. Letakkan pantat Anda tepat di bawah dan duduklah dengan tegak dan tinggi.
- Kenakan sepatu yang bisa menahan seluruh permukaan kaki Anda dan dengan hak pendek saja.
- Hindari berdiri lama. Letakkan satu kaki di atas bangku pendek untuk melepaskan tekanan di punggung ketika berdiri.
- lkutlah senam hamil.
- Pijat bagian punggung.
Nyeri di Ulu Hati
Rasa panas atau terbakar d1 dada bagian bawah atau perut bagian atas (tidak ada hubungannya dengan jantung), juga sering dirasakan ibu hamil pada trimester kedua.
Hal ini karena asam lambung naik ke kerongkongan. Hormon progesterone meningkat yang menyebabkan relaksasi dari otot saluran cerna dan juga karena rahim yang semakin membesar yang mendorong bagian atas perut, sehingga mendorong asam lambung naik ke kerongkongan.
Saran-saran:
- Jangan makan dalam jumlah besar terutama sebelum mau tidur. Jauhi makanan yang pedas, berminyak dan berlemak.
- Saat hendak tidur malam, tinggikan posisi kepala sehingga asam lambung tak naik ke tenggorokan.
Susah Tidur
Pada ibu hamil, gangguan tidur ini umumnya terjadi pada usia kandungan trimester pertama dan ketiga. Pada trimester pertama, ibu hamil sering merasa jengkel lantaran kerap bangun di malam hari hanya untuk buang air kecil. Tidur pun jadi sangat terganggu.
Gejala sering buang air kecil ini terjadi lantaran kandung kemih mendapat tekanan akibat membesarnya rahim. Selain itu, pada periode itu, kebanyakan ibu hamil juga merasa mual yang tak cuma muncul pada pagi hari, tapi bisa jadi sepanjang hari.
Pada trimester ketiga, gangguan tidur bakal makin menjadi-jadi. Tak cuma akibat seringnya buang air kecil, tapi juga rasa tidak nyaman lantaran perut yang makin membuncit.
Tak heran, beberapa wanita yang hamil tua mengaku sulit sekali tidur akibat rasa gerah yang sangat menyiksa. Mayoritas keluhan yang diutarakan adalah kesulitan mengatur posisi tidur. Mau terlentang salah, miring pun tak enak. Belum lagi rasa gerahnya, itulah yang membuat mereka nyaris tak pernah bisa tidur nyenyak.
Lalu, bagaimana dengan trimester kedua; apakah gangguan tidur juga menyerang? Pada umumnya, para wanita yang pernah hamil menyatakan bahwa masa ini adalah yang paling nyaman. Di samping perut belum terlalu besar, pada trimester kedua rasa gerah juga belum mengganggu.
Rasa mual yang sebelumnya sangat menyiksa dan membuat saya nggak doyan makan, juga telah hilang. lbu hamil memang disarankan untuk menikmati betul masa trimester kedua ini.
Saran-saran:
- Kurangi minum pada malam hari.
- Tidur di kamar sejuk.
- Tidur siang sebentar.
- Jangari berolahraga sebelum tidur.
- Jadwal teratur.
- Singkirkan televisi dari kamar tidur.
- Letakkan semua masalah jelang tidur.
- Segera bangun, jika gelisah.
- Kunyah camilan sebelum tidur.
- Hindari makan berat sebelum tidur.
- Jangan merokok.
- Kurangi kopi.
- Biasakan miring ke kiri.
- Jangan cemas jika sulit tidur
Varises
Varises atau kelainan pada pembuluh darah balik (vena) lebih suka menyerang wanita dibanding pria. Mau tahu sebabnya? Bukan karena wanita itu indah dan cantik, tetapi, karena wanita memiliki jaringan kulit yang lebih lunak. Belum lagi, gangguan hormonal pun lebih tinggi terutama saat wanita mengalami pubertas dan kehamilan.
Namun, sayangnya banyak perempuan yang kurang menghiraukan.varises. Padahal, pada masa kehamilan, varises bisa menjadi lebih serius. Penyakit ini bisa membahayakan perempuan, terutama saat proses persalinan.
Karena saat hamil, sirkulasi darah pada ibu hamil lebih banyak dibandingkan saat tidak hamil. Tak heran jika perubahan pada pembuluh darah terlihat semakin jelas menjelang persalinan. Pembesaran rahim yang menekan pembuluh-pembuluh darah besar di depan dan di samping tulang punggung, menyebabkan darah vena (darah balik) yang kembali dari bagian bawah ke jantung menjadi kurang lancar.
Sehingga terjadi bendungan dalam pembuluh-pembuluh balik di tungkai, di bawah kulit, di vulva, vagina, atau di dubur dengan akibat melebarnya pembuluh-pembuluh balik itu. Kenyataannya, varises sudah dapat timbul di usia kehamilan muda bahkan banyak wanita mengetahui dirinya hamil, dari melihat jelasnya gambaran vena di daerah tertentu atau timbulnya varises, sebelum haidnya terlambat.
Karena itu, sebenarnya melebarnya pembuluh-pembuluh balik itu dianggap sebagai reaksi sistem vena terutama dindingnya, terhadap perubahan hormonal dalam kehamilan di mana otot polos dinding pembuluh darah melemah.
Umumnya, keluhan yang ditimbulkan akibat varises bagi wanita hamil berupa gangguan kosmetik, gatal-gatal, pegal, dan nyeri di dubur. Tetapi setelah bayi keluar, keluhan-keluhan ini biasanya akan hilang atau berkurang. Meski demikian, bila tidak melakukan pencegahan, varises akan muncul kembali, apalagi makin tua, elastisitas dinding vena makin berkurang.
Hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab utama varises. Namun, faktor predisposisinya adalah karena faktor keturunan keluarga, obesitas, tekanan darah abdominal, obat-obatan, dan terlalu lama berdiri.
Gejala klinis yang biasa ditimbulkan, yakni rasa nyeri, kejang, berat di betis, kram, dan tromboflebitis (panas dan nyeri). Rasa pegal dan berat di betis itu tetap terjadi meski kita sedang beristirahat dan pada tingkat paling berat, timbulnya inflamasi kronis (daerah mata kaki), seperti hiperpigmentasi (statis dermatitis) dan ulkus (koreng). Bahkan untuk wanita hamil dapat menimbulkan pendarahan.
Jerawatan
Produksi hormon estrogen yang lebih banyak di masa kehamilan memang bisa memicu munculnya jerawat di wajah. Sayangnya, di saat seperti ini Anda tidak bisa dengan bebas menggunakan sembarang obat jerawat.
Bukan berarti tidak bisa diobati, namun Anda harus memperhatikan kandungan obat jerawat yang ingin Anda gunakan. Obat yang harus dihindari adalah yang mengandung asam salisilat di atas 2 persen, termasuk kandungan BHA.
Banyak dokter yang melarang wanita menggunakan krim wajah yang mengandung Retin A di masa kehamilan. Sebetulnya belum ada penelitian yang membuktikan bahwa kandungan Retin A memang berbahaya bagi janin. Namun, karena pemakaian Retin A dalam jangka panjang bisa memberikan efek sistemik pada kulit (contohnya alergi), maka meski risikonya kecil, sebaiknya tetap dihindari.
Saran-saran:
- Menjaga kulit saat hamil.
Periksa kandungan krim-krim perawatan wajah yang selama ini Anda pakai, utamanya saat Anda mulai mengetahui adanya kehamilan! - Hindari menggunakan sabun mandi.
Penggunaan sabun mandi justru akan mendukung kondisi kulit wanita hamil menjadi semakin kering. Sebaiknya gunakan sabut cair yang sifatnya melembutkan kulit Anda. - Sayangi dan lindungi kulit Anda.
Tetaplah rawat kulit Anda seperti biasa. Bila tidak mengandung retinoic acid produk tersebut tetap bisa digunakan. Jangan lupa gunakan krim tabir surya, terutama bila Anda akan terpapar sinar matahari. - Berikan nutrisi yang dibutuhkan kulit.
Misalnya, untuk Anda yang berkulit kering, gunakan racikan masker dari buah alpukat yang dihancurkan. Sebaliknya untuk kulit yang cenderung berminyak, gunakan irisan buah lemon untuk mengurangi kilap pada permukaan kulit wajah.
Kaki Bengkak
Setiap hari kerja kaki adalah menopang kepala dan tubuh. Bayangkan betapa beratnya kerja bagian tubuh yang satu itu, terutama bila Anda hamil. Supaya tidak kaget, sebaiknya Anda tahu perubahan dan gangguan apa yang bisa terjadi pada kaki selama kehamilan.
Sekitar 75 persen wanita hamil pasti mengalami pembengkakan pada kaki (edema), yang umumnya terjadi pada trimester terakhir. Untuk menghindari terjadinya edema, kurangi kebiasaan berdiri terlalu lama. Saat Anda duduk, sebisa mungkin selalu luruskan kaki. Sempatkan untuk beristirahat sejenak di sela-sela aktivitas dan tidur dengan posisi berbaring pada sisi kiri tubuh.
Anda sebaiknya mulai mewaspadai pembengkakan pada kaki bila diikuti juga dengan berat badan yang meningkat drastis, naiknya tekanan darah serta kadar protein dalam urin. Bisa jadi gejala tersebut merupakan tanda bahwa Anda mengidap pre-eclampsia.
Pada trimester kedua dan ketiga, ibu hamil mulai akan mengalami ketidaknyamanan pada kaki. Gangguan seperti kram di malam hari atau rasa nyeri akan sering dirasakan.
Pembesaran uterus tempat calon bayi berkembang dapat mempengaruhi saraf bagian belakang hingga menyebabkan nyeri di beberapa bagian tubuh, salah satunya adalah kaki. Meski tidak bisa sama sekali dihilangkan, namun Anda dapat mengurangi rasa ketidaknyamanan itu.
Saran-saran:
- Minum air putih.
- Kenakan sepatu hak datar seperti loafer, ballet shoes atau thong.
- Lakukan senam ringan.
- Lakukan perawatan di Spa.
Sebaiknya keluhan ibu hamil jangan dianggap sepele, terutama bila terjadi secara terus menerus dalam waktu yang lama. Segeralah berkonsultasi ke dokter, jika keluhan tidak segera reda atau bertambah parah.
Semoga Bermanfaat.